Semarak Kelas 8
Setelah naik kelas dari kelas 7 ke kelas 8, pastinya sudah banyak pengalaman-pengalaman yang sangat menarik. Di kelas 8 juga saya menemukan banyak sekali hal-hal yang tidak dapat dilupakan dalam hidup saya. Mulai dari saya masuk ke kelas bertemu dengan teman-teman dan juga seorang guru baru. Guru baru tersebut sering sekali dibully oleh para siswa di kelas 8. Sebetulnya, saya sering merasa kasihan terhadap guru tersebut.
Momen terindah lainnya adalah dimana saat kami dalam satu kelas berwidya wisata ke Ibukota Jakarta. Di sana kami mengunjungi berbagai objek wisata yang sangat menarik. Perjalanan dimulai dari pagi benar di saat sekolah masih sepi, kami sudah pergi berangkat ke Jakarta. Sesampainya di Ibukota, ternyata jalanan masih macet karena masih menunjukkan waktu masuk kantor.
Objek wisata pertama yang kami kunjungi adaah Museum Bank Indonesia, di sana banyak simpanan-simpanan mata uang zaman dahulu, dll. Kami juga mengunjungi IPTEK, Museum Serangga, dan Museum Air Tawar di Taman Mini Indonesia Indah. Sepulang widya wisata, momen yang tidak akan pernah terlupakan adalah di mana kami semua sebagai siswa SMP Waringin berenang bersama di Snow Bay bersama para guru juga.
Oh, iya ! Sebelum widya wisata, so pasti ada acara yang namanya classday. Acara ini adalah acara sehari penuh bersama dengan satu kelas. Classday bertujuan untuk lebih berbaur lagi terhadap sesama yang mungkin belum dikenal saat kelas 7. Dalam classday ini, banyak sekali games-games yang melatih diri untuk solider, bekerja sama, dan kekompakan.
Kegiatan Classday
Dan momen terakhir yang sangat ingin diulang oleh para siswa kelas 8 adalah live-in. Tujuan live-in ini adalah memupuk rasa syukur kita dalam kehidupan sehari-hari. Tahun kemarin, para siswa berkumpul di sekolah pada hari Sabtu dan berangkat menuju Kinderdorf. Sesampainya di sana, kami diperbolehkan main, pada jam 3 sore kami harus kembali ke rumah untuk membantu membersihkan rumah. Di malam hari pun sama keadaannya, kami diperbolehkan bermain.
Di pagi harinya, kegiatan pagi hari di SOS Kinderdorf dimulai
sekitar pukul 04.00 pagi. Ibu asuh beserta anak-anak asuhnya bersama-sama membereskan rumah. Ada yang
mencuci baju, mengepel lantai, meyikat kamar mandi, membersihkan teras, mencuci
piring, dan masak. Semua anak mendapatkan pekerjaan karena jadwal mereka setiap
hari sudah dibuat oleh ibu asuhnya. Setiap pagi, setiap rumah secara bergantian
untuk membersihkan kantor SOS Kinderdorf dengan cara membersihkan kaca jendela,
menyapu, dan mengepel.
Bagi rumah yang anggotanya beragama Katolik,
mereka harus segera bersiap-siap ke gereja mulai pukul 06.00 pagi. Segala
persiapan mereka lakukan sebelum berangkat ke gereja, yaitu mandi dan sarapan
pagi. Bagi rumah yang anggotanya beragama Muslim, mereka tidak perlu bangun lebih
pagi, pukul 04.30 pun mereka boleh bangun karena tidak perlu berangkat ke
gereja.
Seluruh anak Panti Asuhan SOS Kinderdorf memulai
perjalanan dari Kinderdorf pukul 07.00 pagi dengan berjalan kaki. Jalan menuju
Gereja Santa Maria Fatima atau yang lebih populer adalah Gereja Karmel sangat
berbatu-batu sehingga kita harus berhati-hati. Jika kita tidak berhati-hati
kita akan tersandung. Jalannya pun becek bila sehabis hujan, jadi siap-siap
saja sepatu kita akan kotor terkena tanah-tanah kotor yang basah. Perjalanan ke
gereja menempuh waktu sekitar empat puluh lima menit sehingga kita bisa sampai
di gereja pukul 07.45. Tepat lima belas menit sebelum kegiatan gereja dimulai.
Untuk anak-anak yang beragama Katolik di
Kinderdorf, sudah kewajiban mereka untuk pergi ke gereja setiap minggunya.
Mereka mengikuti Bina Iman Anak (BIA) atau yang lebih kita kenal dengan sekolah
minggu. Sedangkan kita sebagai siswa-siswi SMP Waringin mengikuti perayaan
ekaristi di pelataran gereja. Sepulang gereja, tak lama kemudian kami harus pulang dari Kinderdorf, berat rasanya untuk meninggalkan keluarga baru di sana.
Kegiatan anak-anak Kinderdorf
Maka dari itu, jangan berpikir bahwa setiap kegiatan tidak memiliki makna, kita bisa memaknai hidup kita dari memaknai hal-hal yang sederhana...